UNIT DONOR DARAH

APA ITU DONOR DARAH ?

Donor darah adalah kegiatan yang positif dan mulia dan kita bisa menolong sesama. Donor darah bisa membantu mereka yang membutuhkan darah dalam situasi mendesak.

Karena seringkali saat pasien dalam kondisi kritis, pihak PMI atau rumah sakit tak memiliki stok darah yang cukup. Nyatanya, donor darah tak hanya bermanfaat bagi penerima (resipien) saja, namun pendonor juga menerima manfaat yang luar biasa. Banyak penelitian yang berhasil membuktikan secara medis bahwa mendonorkan darah sebenarnya menguntungkan.

Apa syarat-syarat untuk mendonorkan darah?

Sehat jasmani dan rohani; Usia 17 sampai dengan 60 tahun dan Sampai 65 tahun untuk pendonor darah yang sudah rutin mendonorkan darahnya sampai akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter; Berat badan minimal 45 Kg; Tekanan darah normal (Sistole 100 – 180 dan Diastole 70 – 100); Kadar haemoglobin minimal 12,5 g%; Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 1 tahun)

Jangan menyumbangkan darah jika :

Mempunyai penyakit jantung dan paru; menderita kanker; menderita tekanan darah tinggi (hipertensi); menderita kencing manis (diabetes militus); memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya; menderita epilepsi dan sering kejang; menderita atau pernah menderita hepatitis B atau C; mengidap sifilis; ketergantungan narkoba; kecanduan minuman beralkohol; mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS; dokter menyarankan untuk tidak menyubangkan darah karena alasan kesehatan;

Kapan harus menunda untuk menyumbangkan darah ?

Sedang sakit demam atau influenza tunggu 1 minggu setelah sembuh; setalah cabut gigi, tunggu 5 hari setalah sembuh; setelah operasi kecil, tunggu 6 bulan; setelah operasi besar, tunggu 1 tahun; setelah transfusi, tunggu 1 tahun; setelah tato, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi tunggu 1 tahun; bila kontak erat dengan penderita hepatitis, tunggu 1 tahun; sedang hamil, tunggu 6 setelah melahirkan; sedang menyusui, tunggu 3 bulan setelah berhenti menyusui; setelah sakit malaria, tunggu 3 tahun setalah bebas dari gejala malaria; setelah berkunjung dari daerah endemis malaria, tunggu 1 tahun; bila tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun berturut-turut, tunggu 3 tahun setelah keluar dari daerah tersebut; bila sakit tipus, tunggu 6 bulan setelah sembuh; setelah vaksin, tunggu 8 minggu; ada gejala alergi tunggu 1 minggu setalah sembuh; ada infeksi kulit pada daerah yang akan ditusuk, tunggu 1 minggu setelah sembuh.